Selasa, 21 April 2009

Destiny

Everyone Has A Destiny

Setiap kita punya destiny/takdir/suratan. Tuhan mempunyai rencana bagi kehidupan kita. Bahkan sebelum kita dilahirkan ke dalam dunia ini Ia telah menetapkan kita untuk suatu tujuan, yaitu tujuan ilahi. Tujuan Allah dalam hidup kita adalah satu, yaitu supaya hidup kita mempermuliakan Allah tapi bentuknya berbeda-beda. Yusuf memiliki destiny bahwa suatu saat ia akan menjadi orang besar dan memelihara hidup suatu bangsa yg besar ( Kej 50:20 ). Dan utk sampai kpd destiny-nya itu ia harus masuk ke dalam proses ilahi. Dan proses itu mengharuskan ia mengalami berbagai persoalan dan tantangan dalam hidupnya. Dibuang, difitnah, dilupakan, direndahkan dan dipenjara, harus ia lalui sampai saat dimana ia ditinggikan oleh Tuhan. Demikian juga setiap kita, untuk menggenapi destiny kita, harus ada harga yg di bayar, penyangkalan diri, menyalibkan daging, melupakan ego, harga diri, reputasi, dll. Karakter kita harus dirubah, kebiasaan buruk harus dihilangkan, dan kedewasaan jasmani dan rohani harus dicapai. Hal-hal berikut ini akan kita alami pada saat kita di bentuk oleh Tuhan utk mencapai destiny kt:
1) Keluar dari Zona/Pergaulan Buruk
Yusuf harus dipisahkan dari saudara-saudaranya, karena saudara-saudaranya memberi pengaruh buruk bagi Yusuf. Saudara-saudara Yusuf memiliki perangai yg jahat ( Kej 37:2b,18 ); Simeon dan Lewi membunuh Hemor dan Sikhem dan orang-orang yg bersama mereka dan saudara2 mereka yg lain merampasi orang2 yg terbunuh itu ( Kej 34:25,27 ); Ruben tidur dgn ibu tirinya, Bilha; ibu dari Dan dan Naftali yang notabene adalah adik tirinya ( Kej 35:22a ); Yehuda menikah dgn orang Kanaan yg jelas-jelas dilarang ( Kej 38:2 ) dan bersundal dgn menantunya sendiri ( 38:16 ). Setiap kita yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan pasti akan di pisahkan dari pengaruh2 buruk di sekitar kita. Baik itu lingkungan, teman, pacar, saudara bahkan keluarga kita sekalipun. Yesus bukan tanpa alasan berkata: “Sebab Aku datang utk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya…Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tdk layak bagi-Ku” ( Mat 10:35,37 ). Untuk menggenapi destiny-nya Yusuf harus dipisahkan dari lingkungannya yg buruk. Dan Tuhan membuat Yusuf meninggalkan saudara2nya meski melalui persoalan. Demikian jg dgn setiap kita. Tuhan tdk akan segan-segan mengeluarkan kita dari ‘zona buruk’ sekalipun dgn cara seperti Yusuf, lewat masalah dan persoalan. Kenapa kita harus dipisahkan dari pengaruh buruk di sekitar kita? Karena Alkitab berkata: Pergaulan yg buruk merusakkan kebiasaan yg baik ( 1 Kor 15:33 ). Kita tdk akan mampu menggenapi destiny kita jg kita tetap berada di lingkungan yg buruk. Kita akan susah meninggalkan kebiasaan merokok jika kita ada di lingkungan para perokok. Kita akan susah utk berhenti berjudi jika kita masih berkumpul dgn para penjudi2, dsb ( sedikit ragi mengkamirkan seluruh adonan ). Saya dapat berhenti dari mengkonsumsi narkoba ( saya dulu mantan pecandu ekstasi dan karena kasih Tuhan saya bisa berhenti ) karena saya memutuskan utk tdk bergaul lagi dgn teman2 saya yg setiap hari bergelut dgn narkoba. Anda harus mau meninggalkan mereka bila anda serius ingin berubah. Jika tidak Tuhan akan memaksa saudara seperti Ia memaksa Yusuf.

Untuk bisa menjadi orang besar kita harus rela dipisahkan dari orang2 yg berpengaruh buruk bagi kita, dan berani berjalan sendiri. Percaya kepada diri sendiri ( percaya diri yg ilahi ). Memang ada saat di mana kita dikelilingi oleh orang2 yg selalu mendukung kt tapi akan tiba waktunya dimana orang2 yg selalu mendukung kita itu akan meninggalkan kita. Saat itulah saat dimana kita tdk bisa lagi bergantung pada orang2 di sekeliling kita melainkan hanya bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Saat di mana kita belajar menyelesaikan persoalan sendiri, saat dimana kt belajar menghadapi tantangan dan saat di mana kita harus mengambil keputusan utk memilih jalan mana yg harus kita tempuh. Dan meskipun saat ini kita sedang dikelilingi oleh orang2 yg selalu siap mendukung kita, pengharapan kita harus tetap kepada Tuhan; bukan kepada suami atau istri; bukan kepada orang tua kita; bukan juga kepada saudara2 dan orang lain di sekitar kita. Yusuf, agar bisa menjadi orang nomor 2 di Mesir harus mengalami masa2 dimana dia sendirian, tdk ada orang yg peduli, dikucilkan dan ditinggalkan. Daud, utk dia bisa menjadi seorang raja Israel, dia harus mengalami yg namanya sekolah padang gurun, sendirian di padang gurun hanya ditemani kambing domba, dikucilkan, dianggap remeh oleh saudara2 dan keluarganya, bahkan pernah sampai berpura-pura gila karena ketakutan terhadap musuh ( 1 Sam 21:12-13 ). Tetapi justru di padang gurunlah ia mengalami Tuhan. Di padang gurun ia dilatih Tuhan utk berperang. Padang gurun adalah his secret place ( tempat rahasianya dgn Tuhan ). Tempat dimana karakternya dibentuk. Jika anda saat ini sedang mengalami padang gurun, jangan takut, Tuhan sdg membentuk karakter anda. Jika Dia tdk pernah meninggalkan Yusuf, Daud dan yang lainnya, Dia juga tdk akan pernah meninggalkan anda!
2) Keluar dari Zona Nyaman
Yusuf termasuk anak bungsu sebelum Benyamin lahir. Ia lahir pada masa tua Yakub dari istri yg paling dikasihinya yaitu Rahel. Kelahirannya pun termasuk mukjizat; karena Rahel sebelumnya mandul ( Kej 29:30,31 ). Oleh sebab itulah Yakub atau Israel lebih mengasihi Yusuf dari pada anak2nya yg lain dan Ia membuat jubah maha indah bagi dia ( 37:3 ). Tentu saja perlakuan2 itu membuat Yusuf berada dalam zona nyaman, bahkan sangat nyaman; disayangi, diutamakan, dimanja, dilindungi, dan berkelimpahan sebagaimana anak bungsu pada umumnya. Zona nyaman membuat Yusuf memiliki ketergantungan; tergantung dgn orang tuanya dan lingkungannya. Zona nyaman menghambat pertumbuhan rohani Yusuf dan kita, jika dibiarkan terus menerus akan menjadi musuh bagi keselamatan kita. Zona nyaman membuat roh menjadi lemah. Zona nyaman adalah tempat yg subur bagi kedagingan kita. Ia adalah sahabat bagi daging tetapi musuh bagi roh kita. Tuhan seringkali harus membawa seseorang keluar dari zona nyaman supaya orang itu dapat bertumbuh dgn baik dan menggenapi destinynya. Dan Tuhan harus mengeluarkan Yusuf dari zona nyamannya, dari ketergantungannya, supaya ia dapat mandiri dan mulai belajar menghadapi masalah supaya ia dapat bertumbuh menjadi pribadi yang ilahi. Karena masalah dan persoalan merupakan medan pertempuran roh; sarana pembentukan dan pertumbuhan roh. Itulah sebabnya kadang2 Tuhan mengijinkan kita mengalami masalah dan persoalan. Masalah dan persoalan adalah sahabat bagi roh kita ( kecuali masalah yg dicari-cari ). Banyak orang berhasil karena terlebih dulu mengalami masalah. Banyak hamba Tuhan yg terkenal karena mengalami proses terlebih dahulu. Dan sejak saat itu keadaan Yusuf berbalik 180 derajat. Ia yg dulunya anak bos, sekarang menjadi budak. Dulu ia memakai jubah maha indah, di penjara ia harus memakai seragam penjara ( kaos putih dgn garis2 hitam  ), dll. Tetapi justru keadaan2 itulah yg membentuk karakternya menjadi dewasa dan ia pada akhirnya mampu menyikapi masalah dan persoalan dgn perspektif Allah.
3) Keluar dari Karakter yg buruk
Saya menangkap bahwa dulu, pada waktu Yusuf masih berada dalam zona nyaman; karena terlalu dimanja dsb, dan sebelum ia mengalami rentetan masalah, ia masih memiliki karakter yg buruk yaitu kesombongan. Juga karena ia terpengaruh oleh saudara2nya yg mempunyai karakter yg buruk spt yg kt bahas diatas. Ada beberapa bukti yg mendukung bahwa Yusuf agak sombong , yang pertama: ia sering menceritakan kejahatan saudara2nya kepada Yakub; 37:2b ( sekalipun belum tentu karena sirik, bisa jg karena kepeduliannya pada mrk ). Yang kedua yaitu pada saat ia bermimpi, ia mulai menceritakan mimpinya kepada saudara2nya dan bahkan kepada orang tuanya ( isi mimpi itu menyinggung perasaan saudara2 dan orangtuanya ) sehingga ia kemudian di tegur oleh orang tuanya karena menceritakan mimpinya itu; Kej 37:6-11 ). Sehingga oleh sebab ia menceritakan mimpinya itu, saudara2nya semakin membencinya. Seharusnya jika seandainya Yusuf pada saat itu sudah memiliki kerendahan hati saya percaya bahwa ia tdk akan menceritakan mimpi itu kepada saudara2 dan orangtuanya. Adalah lebih baik ia hanya menyimpannya dalam hati dan cukup dia saja yg tahu karena mimpinya itu bersifat pribadi dan hanya utk dia ( tidak ada referensi bahwa Tuhan menyuruhnya menceritakan mimpi itu, baca jg Kej 37:11, Dan 7:28, Luk 2:19, Ams 10:14 ). Namun setelah semua persoalan yg ia alami, ia telah berubah menjadi dewasa, punya kerendahan hati dan menyadari bahwa segala sesuatu yg ia miliki berasal dari Tuhan. Kej 41:16; 50:19-21.
Tuhan membentuk kita supaya kita menjadi pribadi yg rendah hati karena Tuhan tidak pernah memakai orang yg sombong, orang yg merasa mampu karena dirinya sendiri. Orang yg mengandalkan kekayaan, kepandaian, kemampuan, keahlian, pendidikan, jabatan, status, bibit, bebet, bobot, dan apa yg telah dicapainya. Karena tidak ada seorang pun yg dapat mencapai sesuatu tanpa dikaruniakan oleh Tuhan kepadanya ( Yoh 3:27 ). Anda hidup saja, itu karena Dia. Sekalipun anda bisa mengatasi segala sesuatu itu tdk menunjukkan bahwa anda tidak butuh Tuhan, tetapi sebaliknya itu menunjukkan bahwa Tuhan sangat mengasihi anda dan oleh karena Dia-lah anda memperoleh kekuatan utk mengatasi semuanya itu. Iblis adalah salah satu contoh dari malaikat yg jatuh karena kesombongannya. Tuhan tdk dapat bekerjasama dgn kesombongan. Kesombongan hanya akan menjadi penghalang kuasa Tuhan bekerja dalam hidup anda. Dan Tuhan akan terus berurusan dgn karakter kita sampai kesombongan itu meninggalkan kita karena Ia ingin kita sempurna dan serupa seperti Dia. Jika masalah dapat dipakai Tuhan utk mengubah Yusuf dan Yusuf berhasil melalui setiap masalah. Masalah jg akan Ia pakai utk membentuk anda. Pastikan anda berhasil! Tuhan memiliki destiny bagi hidup anda! Dan destiny-Nya besar dan utk itulah Ia rela mati bagi anda, karena Yesus mencintai anda. Serahkanlah hidupmu kepadaNya. Dan jalanilah hari2mu bersama Dia. Tuhan memberkati!

Untuk artikel lebih lengkap kunjungi:
www.jonathanministry.blogspot.com
atau Email/YM: progen_sby@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar