Jumat, 27 Januari 2012

Cepat Jadi


Seseorang yang mempunyai anak atau bayi pasti merindukan agar anaknya cepat besar. Agar cepat dapat berbicara, cepat dewasa dan melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dan dahsyat. Pada suatu hari saya sedang bersama anak saya yang masih berusia lima bulan. Pada waktu itu saya berharap di dalam hati saya agar anak saya itu cepat dewasa, cepat bertumbuh dan cepat bisa ngomong: "i love you daddy!" Dan kemudian Roh Kudus seperti berkata hal yang sama terhadap saya. Saya jadi terharu, lalu saya sadar bahwa Bapaku juga merindukan supaya aku cepat dewasa, cepat jadi dan hidupku mempermuliakan Allah.
Tahukah saudara bahwa ternyata Tuhan/Bapa juga merindukan hal yang sama terhadap kita? Bapa rindu agar saudara dan saya cepat jadi, cepat dewasa dan menggenapi rencana-Nya yang sudah Ia rancangkan sebelum dunia dijadikan.
Ah manusia, error...

Dosa sudah merusak manusia, membuat semua keturunan Adam menjadi error. Tidak ada yang terluput, satupun tidak. Itulah sebabnya Alkitab berkata:

"Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Tidak ada seorangpun yang berakal budi,
tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Semua orang telah menyeleweng,
mereka semua tidak berguna,
tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga,
lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa.
Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
dan jalan damai tidak mereka kenal;
rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu."(Roma 3:10-18).

Demikianlah keadaan manusia yang sudah dirusak dan dikuasai oleh dosa. Bahkan Nabi Yesaya dalam tulisannya berkata: "Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir..(Yes 6:5). Yesaya menyadari keadaan manusia dosanya bahwa di dalam dirinya ada satu kecenderungan yang buruk yaitu najis bibir. Dan bahwa orang-orang sebangsanya juga demikian. Yeremia-pun berkata: "Celakalah aku karena penyakitku, lukaku tidak tersembuhkan! Aku berpikir: "Ah, inilah kepedihan yang harus kutanggung!" (Yer 10:19). Yeremia menyebut dosa manusia sebagai 'penyakit' dan 'luka' yang tidak tersembuhkan! Demikianlah dosa merupakan sebuah 'penyakit' menular yang ditularkan dari generasi ke generasi dan merupakan luka yang tidak terlihat namun fatal akibatnya. Dosa merupakan sebuah kepedihan! Karena dosalah manusia seringkali melakukan hal-hal yang ia sendiri tidak kehendaki (Roma 7:19). Paulus menjelaskan hal ini dalam tulisannya dalam Roma 7 sehingga ia sendiri berkata: "Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?..."

Jadi semua manusia sudah dikuasai dosa dan akibatnya manusia menjadi error, itulah sebabnya keadaan dunia juga semakin error. Aku juga berkata dalam hatiku; "Ah Tuhan, aku ini manusia error. Aku seringkali melakukan hal-hal yang tidak aku kehendaki." Seperti sebuah komputer yang error, yang berjalan sendiri dan yang tidak menuruti perintah atau input atau command yang dimasukkan. Aku seringkali berjuang dan menjadi lelah bukan karena pekerjaanku ataupun hal-hal yang aku lakukan sehari-hari. Namun aku menjadi lelah karena berjuang melawan 'penyakit' dan 'luka' dari tubuh dosa dan tubuh maut yang aku diami ini. Melawan 'penyakit' yang disebabkan oleh virus dosa dan penyakit yang akan terus menyiksa si penderita selama ia hidup dan akan berhenti berkuasa bila sang penderita itu mati, yaitu keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Melawan 'luka' yang melahirkan karakter karakter buruk yang tidak pernah aku pelajari, yang tidak pernah aku latih namun yang tiba-tiba aku sadari itu sudah ada di dalam diriku. Dan yang sekarang aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengubahnya. Karena aku tahu sekarang bahwa sifat-sifat buruk manusia tidak ia warisi dari Tuhan melainkan dari dosa. Karena Tuhan tidak pernah menciptakan sakit-penyakit! Apa buktinya bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan sakit-penyakit? Buktinya adalah bahwa tidak pernah Tuhan memberi nama terhadap sebuah penyakitpun! Manusialah yang memberi nama sebuah penyakit.

Tetapi syukur kepada Allah yang oleh karena kasih-NYA yang besar IA tidak membiarkan kita berjuang sendirian, tetapi yang telah mengaruniakan Roh-NYA yang berkuasa kepada kita dan di dalam hidup kita. Supaya barangsiapa percaya kepada Yesus Kristus, kita akan mampu memenangkan peperangan daging. Dan Roh kita dapat beroleh hidup yang kekal. Amin.
Teladan keberserah-an Yesus:

Yesus memperlihatkan kepada kita betapa Ia memiliki keberserahan yang mutlak kepada Bapa, keberserahan yang tanpa keraguan sedikitpun. Hal ini terlihat dan terpancar dari ucapan-ucapan maupun tindakan-tindakan-Nya. Keberserahan yang lahir dari suatu hubungan yang sangat kuat antara Ia dengan Bapa yang Ia sebut hubungan antara Bapa dan Anak. Hubungan yang begitu kuat sehingga manifestasi dari hubungan itu memaksa elemen-elemen dunia ini untuk tunduk kepada-Nya, bahkan kematian-pun tidak dapat memutuskan hubungan itu. Dan hubungan yang sangat kuat ini yang Tuhan hendak pulihkan di akhir jaman ini.
Yesus di dalam doa-Nya merindukan supaya kita menjadi satu dengan Diri-Nya sebagaimana Ia menjadi satu dengan Bapa. Hubungan yang intim yang pernah dialami oleh manusia pertama yaitu Adam, sebelum ia jatuh dalam dosa. Dan iblis tahu, ia tidak suka, ia iri dengan hubungan yang begitu intim antara Sang Pencipta dengan manusia sehingga ia berusaha untuk memutus hubungan itu dengan segala cara. Dan nampaknya untuk sementara waktu ia berhasil, sampai Yesus datang. Ketika Yesus datang Ia menjadi "jembatan" penyambung bagi hubungan indah yang pernah terjalin antara Sang Pencipta dengan ciptaan-Nya, pada awal penciptaan manusia supaya manusia-manusia akhir jaman dapat juga mencicipi dan bukan hanya mencicipi melainkan hidup di dalamnya. Sehingga manusia-manusia akhir jaman ini dapat memandang wajah Sang Pencipta dan memanggil-NYA dengan sebutan "BAPA" yang mengisyaratkan suatu hubungan yang sangat dekat dan kuat. Dalam hal ini bukan berarti bahwa kita adalah anak-anak secara lahiriah yang sering disalah-artikan oleh banyak orang.
Inilah yang menjadi salah satu misi Yesus datang ke dunia, yaitu untuk memulihkan hubungan ilahi antara Sang Pencipta dengan manusia yang sudah sekian lama rusak oleh dosa. Mengembalikan hubungan itu kepada keadaan yang semula, yang dekat dan lekat sampai image dan kemuliaan Bapa itu termanifestasi dalam kehidupan kita dan sampai kemuliaan Yesus menjadi nyata atas kita. Sehingga kita menjadi saksi dan bukti dari pemulihan hubungan itu dan membawa orang-orang di sekitar kita untuk juga masuk dan mengalami pemulihan hubungan itu sendiri serta pemulihan identitas kita, siapa manusia di hadapan Tuhan Sang Pencipta dan siapakah Tuhan dalam hidup kita.
Supaya semua orang dapat memahami betapa lebarnya, tingginya dan dalamnya kasih Kristus itu kepada kita. Amin
Manusia Itu Stupid!

Manusia itu stupid! Apa yang mereka cari? Apa yang paling penting dalam hidup manusia? Apakah kehidupan sekarang lebih penting daripada kehidupan sesudah kematian?

Saya dulu juga stupid! Saya sibuk dengan hal-hal yang tidak sangat penting sampai-sampai saya melupakan hal yang sangat penting dalam hidup saya. Yaitu Tuhan dan kehendak-Nya dalam hidup saya!

Iblis itu pintar! Dia memang pintar memutarbalikkan keadaan dan pikiran manusia. Sehingga manusia teralihkan perhatiannya kepada perkara-perkara duniawi dan kehilangan moment penting selama hidupnya yaitu menggenapi panggilan dan rencana Tuhan bagi dirinya.

Oh, betapa bodohnya manusia! Betapa bodohnya esau-esau jaman kini, yang rela menjual hak kesulungannya demi semangkuk kacang merah! Yang rela bangun pagi-pagi dan tidur larut malam hanya demi sesuap nasi ataupun segenggam emas!


Apakah emas itu sedemikian berharganya bagi kita? Dapatkah emas yang segenggam itu atau bahkan yang se-lemari itu membuat kita bahagia?

Dapatkah uang yang ber-gepok-gepok itu membuat kita damai sejahtera?

Apakah ada jaminan kalo engkau kaya maka engkau akan bahagia?

Apakah dengan menjadi orang baik dan berbuat baik kita akan selamat?

Apakah dengan memberi sedekah kita akan terluput dari siksa api neraka?

No! Tidak!

Tetapi ini yang akan membuat manusia bahagia, damai sejahtera dan selamat baik di kehidupan sekarang ini maupun di kehidupan nanti sesudah kita mati:

Yaitu bahwa ia mengenal Yesus, percaya kepada-Nya dan hidup di dalam panggilan dan rencana-Nya atas hidupnya!

Ada yang stress mencari uang, ada yang stress mencari jodoh, ada juga yang stress mencari kasih sayang dari lawan jenis. Sebenarnya apa yang kamu cari hai manusia?

Betapa bodohnya kamu! Kenapa masih takut, padahal Tuhan ada bersama kamu! Kenapa masih kuatir, kalau Tuhan ada bersama-sama kamu? Ah, stupid...

Jangan bodoh! Carilah Tuhan maka kamu akan bahagia! Carilah Tuhan maka kamu akan damai sejahtera! Carilah Tuhan maka kamu akan kaya! Carilah Tuhan maka kamu akan dapat jodoh! Carilah Tuhan maka kamu akan dapat kasih sayang!

Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu!

Wahai hatiku dan pikiranku! Apa yang kamu cari? Mulai sekarang aku berkata kepadamu: "Carilah Tuhan! Supaya bahagia hidupmu!"

Segala kemuliaan bagi Yesus!